Sabtu, 20 Februari 2016

Bebas Karena Memaafkan - Mario Teguh Bagian 2

Bolehkah kita itu marah, dan kalaupun boleh seberapa lama?

Hidup di dunia ini pendek, maka nasihatnya: marahlah sebentar dan bergembiralah yang lama, dan mencintailah sepanjang hidup. Marah itu rahmat yang rasanya kita tidak sukai tetapi kalau kita gunakan dengan benar itu menghebatkan belajar, menghebatkan kerja. Marah itu tidak harus kasar, tidak harus bicara dengan kebencian, tidak harus bertindak di tenagai kedengkian. Marah itu bisa tidak tidur untuk memastikan orang-orang yang lemah tidak di akali oleh orang pandai yang tidak amanah. Berbicara mengingatkan: berhati-hati dengan orang yang membayar untuk menjabat, karena mereka akan ambil uang waktu menjabat. Itu termasuk marah tetapi bisa dilakukan dengan santung. Kita sebagai umat beragama itu tidak harus demikian sabarnya, tidak ada marah, sangat pemaaf untuk jadi orang baik. Justru orang yang mengagumkan itu orang yang marah tapi mengendalikan marahnya. Orang yang lemah di hati melihat penderitaan orang lain tapi menggagahkan diri supaya orang tidak mengasihani dirinya terlalu lama, “Bangun perbaiki hidupmu jangan bergantung pada kebaikan orang lain, jangan tentukan orang lain itu harus baik untuk hidup berbahagia, berbahagialah di dalam keadaan apapun”

“Marahlah sebentar dan bergembiralah yang lama, dan mencintailah sepanjang hidup”

Semua kesalahan bisa dimaafkan tetapi tidak semua kesalahan bebas dari tanggung jawab. Aku punya hak untuk membalas tetapi akan lebih baik bagimu apabila memaafkan, tetapi ada petugas hukum, ada polisi, ada KPK, ada pemerintah yang amanah yang menghukum orang yang tidak jujur, itu harus walau sudah dimaafkan, karena untuk mencegah orang ini dari melakukannya lagi dan mencegah orang lain meniru perilaku itu. Tetapi tidak semua kesalahan bisa di biarkan tidak dihukum, pemimpin yang tegas itu memberi hadiahnya royal dan menghukum keras. Kalau kita mau disayangi beri hadiah yang hebat tapi kalau mau disegani hukum yang keras.

“Semua kesalahan bisa dimaafkan tetapi tidak semua kesalahan bebas dari tanggung jawab”


Memaafkan itu selalu diawali dengan perbuatan dan kesalahan setelah itu memaafkan, tapi kemudian orang akhirnya terbelenggu dengan perbuatan, kesalahan dan memaafkan. Dalam konteks ini sebagai manusia yang berinteraksi sosial, bagaimana kita keluar dari situasi memaafkan ini, karena kadarnya setiap hari pasti berbeda. Dan bagaimana kita mengelola memaafkan dengan semua komponen interaksi teman maupun sahabat yang berbeda-beda?

Orang yang cintanya kecil kalau disalahi dia butuh banyak cara, logika, analisa untuk memaafkan dan selalu memaafkan setelah disalahi atau setelah terjadi. Kalau orang itu hatinya besar dia telah memaafkan orang-orang yang belum menyalahinya. Hatinya besar tidak ada yang bisa melukainya, karena sebelum salahpun dia sudah memaafkan. Jadilah pribadi yang cintanya kepada sesamanya itu besar sekali, kalau mau jadi orang besar itu jadilah orang penyayang. Orang penyayang itu akan marah sekali melihat orang miskin dibiarkan miskin untuk keuntungan orang pandai yang tidak jujur. Cinta membuat kita tegas itu sebabnya ketegasan adalah kasih sayang yang kuat. Jadi kalau begitu besarlah kemampuan menyayangi supaya anda tidak perlu capek-capek memaafkan setiap kali orang salah.


Bagaimana caranya kita bisa membuat penderitaan tidak terlalu berat dalam hidup ini dalam konteks memaafkan?

Memaafkan itu pintu gerbang yang besar sekali yang kalau kita masuki kita mendapatkan kekuatan. Orang yang memaafkan itu terbebas dari hal-hal yang tidak perlu. Jangan lanjutkan penderitaan, memaafkan itu lebih cepat lebih baik. Kalau mau melanjutkan jangan lanjutkan penderitaan, memaafkan itu lebih cepat lebih baik. Orang-orang cerdas tidak mungkin marah lama, itu sebabnya memaafkan itu pintu menuju kekuatan. Bersihkanlah hidup kita dari hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang melampaui batas itu orang-orang yang sudah tau itu tidak berguna tapi tetap di lakukan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”