Jumat, 12 Februari 2016

Kata-Kata Motivasi Hidup Mario Teguh - Berani Itu Ajaib Bagian 3

Bagaimana korelasi antara keberanian dan kepemimpinan?
Jalan - jalan keberanian adalah jalan kepemimpinan. Tidak ada orang yang bisa menyebut dirinya, apabila dia tidak membakatkan dirinya dalam jalan keberanian. Alasan kenapa dia di depan karena dia pembuka jalan, itu sebabnya dia menghadapi ketidakpastian lebih dahulu dari pada orang lain. Itu sebabnya jalan keberanian ini pasti jalan kepemimpinan. Dia sebagai pemimpin juga harus dia yang paling belakang, karena sifat untuk di belakang ini bukan lagi untuk keberanian tapi untuk kasih sayang, untuk memastikan yang dibelakang tidak ada yang tertinggal. Lihat keseimbangannya: untuk keberanian membuka jalan,  kasih sayang untuk memastikan tidak ada dari yang di pimpinnya tertinggal. Kesimpulan: Seorang pemimpin di masa damai belum tentu sesuai untuk memimpin dimasa perang. Seorang pemimpin yang cemerlang di masa perang belum tentu sesuai di masa damai. Sehingga seutuh-utuhnya pemimpin adalah yang membangun kedamaian dalam masa apapun.

Pemimpin di kantor atau di kalangan masyarakat atau dimanapun yang sebetulnya memiliki kualitas manusia yang baik, tapi yang dihadapinya adalah rasa keputusasaan atas keadaan, apa yang seharusnya dipikirkan, dilakukan dan di manifestasikan oleh pemimpin pemimpin itu?
Tidak ada putus harapan yang tidak memutuskan harapan kepada Tuhan. Perhatikan bahwa: semua orang putus harapan itu memutuskan harapan kepada Tuhan, membatalkan sifat Tuhan yang maha merahmati. Jadi seorang yang berani, tidak pernah putus harapan. Karena dia tau, tidak boleh berharap kepada orang, dia hanya boleh berharap kepada Tuhan dan menjadikan keberaniannya cara untuk menembus dinding yang disebut rasa takut. Rasa takut adalah pemisah antara anda dan kehidupan yang lebih baik. 

Kalau berbagai usaha yang telah dilakukan untuk mengejar impian namun belum berhasil, kapan kita harus berani untuk memutuskan dan mencoba mengejar impian-impian yang lain?
Kita tidak tau apakah Tuhan melarang atau sebetulnya meminta meneruskan sebentar lagi usaha kita. Tapi kita disuruh untuk berketetapan dan putuskan. Salah atau benar yang dihargai adalah ketetapan dari keputusannya. Itu sebabnya perintah-Nya adalah berketetapanlah dalam memutuskan dan setelah memutuskan berketetapanlah. Jadi orang yang ragu-ragu tetang hidupnya, orang yang ragu-ragu tentang tindakannya, ambil salah satu, tetapkan dan lakukan. Kalau itu tidak boleh akan di gagalkan oleh Tuhan. Kalau itu benar, anda akan dibuat mulia disitu.

Bagaimana korelasi antara keberanian dan kegunaan kita untuk orang lain?
Keberanian adalah pemaksimal kemungkinan. Yang menjadikan kemungkinan itu kenyataan adalah keberanian bukan kemampuan. Organisasi itu dibangun supaya kurangnya kemampuan diatas bisa diisi dengan yang dibawah. Tetapi keberanian di atas tidak boleh di wakilkan kepada siapapun, karena seorang pemimpin mempunyai tugas untuk memutuskan yang tidak bisa di wakilkannya. Sehingga kalau keberanian adalah pemaksimal kemungkinan berarti kurangnya keberanian adalah perusak semua kualitas. Kualitas apapun yang diberikan kepada seorang yang tidak berani hanya akan menjadi mesin indah yang tidak digunakan. Itu sebabnya orang yang kurang berani, kurang berguna. Baik sebagai kepala keluarga, pemimpin perusahaan atau pemimpin apapun. Yang kurang berani kurang berguna.

Keberanian itu lebih mudah muncul apabila kita dalam keadaan terdesak, lantas bagaimana memunculkan keberanian itu ketika kondisinya dalam keadaan yang wajar tetapi kita ingin menciptakan suatu gebrakan atau inovasi baru?
Jika anda cukup di sayangi Tuhan, anda di kasih modal yang paling dibutuhkan oleh karyawan yang ingin berbisnis yang namanya “keterdesakan” bagi orang yang ingin berwirausaha dipecat itu berkah. Jika ingin modal yang seperti, kita tidak harus memikirkan syarat, tidak memikirkan apapun tetapi yang dipikirkan itu adalah bahwa keterdesakan itu bisa di buat atau diciptakan. Batasi umur, batasi sampai anak usia berapa, batasi sampai orang tua usia berapa, sehingga secara artifisial atau buatan terdesak dan mengupayakan dengan keberanian lebih.

Kesimpulan
Berani itu ajaib, keajaiban itu adalah campur tangan Tuhan dan campur tangan Tuhan berpihak kepada mereka yang berlaku berani melakukan meskipun takut. Anjuran nya adalah Perhatikan apa saja yang paling anda takuti yang mencegah anda menjadi pribadi yang cemerlang, kenali apa yang anda takuti lalu lakukan persis yang anda takuti itu, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”