Sabtu, 06 Februari 2016

Mario Teguh - Mengatasi Rasa Takut Gagal - bagian 2

Kadang kala kita ada setitik keraguan dalam suatu keyakinan, bagaimana cara menghindarinya? 

Nikmati keadaan dimana anda takut, sehingga anda bersiap-siap. Nikmati keadaan dimana anda berani dan melakukan sesuatu yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya. Lalu nikmati lagi saat anda menyesal melakukan kesalahan. Lalu nikmati lagi saat anda memenangkan keberanian lagi. Hidup itu seperti itu, jangan pernah anda berharap bahwa hidup ini mudah. Hidup ini ditujukan atau diperuntukkan bagi orang yang  menjadikan mudah semua yang sulit.

Bila kita sering gagal dan gagal lagi, Bagaimanakah agar orang tidak melihat kita sebagai pecundang melainkan sebagai seseorang yang pantang menyerah berjuang?

Seseorang disebut gagal apabila seseorang berhenti berusaha, selama seseorang itu memutuskan untuk meneruskan usahanya dia tidak bisa disebut gagal. Jika anda gagal dan terus gagal, cek cara anda berusaha. Ibaratnya seseorang tidak bisa keluar dari ruangan dengan cara membuka pintu lemari.

Banyak orang takut gagal karena takut kegagalan akan dipikul sendiri.

Ada kebiasaan anak ikan lumba-lumba adalah sering menabrakkan karang, dan ibu lumba-lumba selalu pasang badan melindungi supaya anak ikan lumba-lumba tersebut agar tidak terluka, karena ibu lumba-lumba penyayang. Tuhan Maha Penyayang, jadi kalau kita salah jalan, maka Tuhan akan gagalkan, supaya kita tidak melukai diri sendiri, sehingga kita bisa jalan menuju tempat yang lebih baik. Maka jika kita di gagalkan dalam usaha, kita sebetulnya di mudah kan untuk berhasil.

Perasaan takut gagal bisa kadang kala bisa memacu untuk lebih giat bekerja, tapi bisa juga terbelenggu oleh rasa takut gagal itu sendiri. Bagaimana kita bisa keluar dari belenggu itu.?

Untuk mengatasi semua rasa takut, anda harus punya rasa keinginan yang lebih besar dari pada rasa takut. Jika ada jembatan kecil dan di bawah ada banyak benda tajam maka banyak dari kita takut menyeberang, tapi orang yang ingin meneruskan perjalanan, mereka menyeberang. 
“Kebanyakan dari kita takut menyeberang karena keinginannya untuk menjadi pribadi yang dimuliakan Tuhan lebih kecil dari pada keinginannya untuk melindungi dirinya yang penuh ketakutan dan tidak ikhlas pada rencana Tuhan untuk membesarkan dirinya”

Apa nilai dari rasa takut itu yang sebetulnya penting?

Rasa takut gagala awalnya tidak baik, tetapi jika anda menggunakan rasa takut gagal tersebut untuk mentenagai upaya anda untuk berhasil, rasa takut gagal anda itu menjadi berkat. Sebagian besar orang menggunakan rasa takut itu untuk mentenagai tidak adanya tindakan.

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kegagalan yang kita alami akan membawa kita menuju kesuksesan bukan sebaliknya?

Tanda bahwa kegagalan itu akan menjadikan kita orang yang lebih hebat,  adalah apabila setelah kita mereda rasa minder, rasa marah, rasa terhina karena kegagalan, Anda melihat diri anda menjadi pribadi yang lebih tegak berdirinya, dada lebih penuh, berbicara lebih anggun, lebih menghormati orang, berhati-hati dalam mengutarakan pendapat, lebih cepat memulai, lebih lengkap menyelesaikan. Apabila itu yang anda lakukan, anda tau, anda justru sebetulnya menginginkan kegagalan di tempat tempat yang lebih tinggi.

Bagaimana kita mengetahui bahwa suatu kegagalan itu bukan dari kita?

Jika tugas anda di kerjakan oleh orang yang lebih mampu, apakah dia akan gagal? Tidak. Maka jadilah seperti Dia. Cara membayangkan keberhasilan yaitu dengan menaruh diri kita seperti pribadi yang lebih baik untuk melakukan tugas kita. 

“Akan selalu ada orang melakukan tugas kita, lebih baik dari kita, Temukan orang itu dan Belajar darinya”

Kesimpulan

Apapun rasa takut anda dan keinginan anda untuk berhasil, sebetulnya yang paling penting adalah yang anda lakukan karena ketakutan itu, dan apa yang anda lakukan karena keinginan keberhasilan anda. Yakinilah, jika ada kemungkinan untuk gagal berarti ada kemungkinan untuk berhasil. Jadi berfokuslah pada yang mem-berhasilkan, lalu perhatikan apa yang terjadi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”