Selasa, 15 Maret 2016

Ikan Yang Tenggelam – Mario Teguh - Bagian 4

Banyak orang yang pernah merasa beruntung bisa tinggal di luar negeri, kesal karena tinggal di Indonesia. Merasa iri dengan teman-temannya yang tinggal di luar negeri yang bisa punya situasi lebih enak dan lebih baik. Bagaimana pendapat Pak Mario mengenai orang-orang yang tidak puas dengan keadaan di sekeliling mereka?.

Wajar kita mengeluhkan keadaan yang tidak sebaik dulu. Dimana anda berada di situ anda hidup. Jangan mengeluhkan yang tidak anda miliki. Seperti ayam yang mati di lumbung padi, karena lupa makan padi yang ada karena mengharapkan padi yang diluar lumbung. Hiduplah dengan keadaan yang ada lalu tumbuhlah dari situ bukan mengeluhkan yang tidak anda miliki.


Berapa banyak kegagalan yang seseorang butuhkan sehingga mencapai sesuatu kepada keberhasilan puncaknya?.

Gagal itu harus minus satu (- 1), jika anda gagal 47 kali anda harus berhasil di upaya ke 48. Jadi kalau begitu bukan jatuhnya yang penting tapi bangkitnya setelah jatuh. Seorang yang di sebut hebat adalah orang yang jatuh, bangun, kemudian jatuh, bangun, dan terus tanpa kehilangan antusiasme dan masih tetap senang karena masih ada kesempatan berikutnya. Itu yang menjadikan kita akhirnya menemukan keberhasilan.


Bagaimana agar ketika kita berbicara di lingkungan sosial, kita di dengarkan dan diperhatikan?.

Untuk orang yang berbicara lalu mau di dengarkan harus ada nilai dengar. Jadi ada sesuatu yang bisa di dengarkan. Berbicara itu bukan banyak-banyakan, bukan baik-baikkan cara menyampaikannya tapi nilai dari yang dikatakan. Anak muda biasanya kurang nilai itu karena belum banyak membaca. Anjurannya adalah baca kata-kata pendek, quotation atau nasihat-nasihat pendek dari orang-orang yang sudah jadi. Orang-orang besar itu mereka menyimpulkan. Contohnya bagaimana supaya tidak takut, anjurannya adalah jangan takut, sederhana sekali. Orang-orang dengan listening value atau dengan nilai untuk di dengar bicaranya tidak panjang, tidak komplek tetapi yang sedikit dikatakannya berdampak besar. Anak muda biasanya tergesa-gesa bicara, padahal berbicara pada waktu yang tepat lebih penting dari pada bicara tepat. Diam pada waktu harus diam itu lebih tepat. Jadi anak muda yang tidak bicara, selama semuanya bicaranya masih benar itu menghemat tenaga. Waktu ada orang salah dia baru berbicara: “sebentar”, setelah itu setiap kali anda bicara “sebentar” semua orang akan diam.

“Orang yang hebat adalah seseorang yang jatuh bangun dan jatuh bangun lagi tanpa kehilangan antusiasme”


Banyak sekali orang-orang berkampanye atau berupaya dengan menggunakan kemarahan, Apakah kemarahan bisa menjadi salah satu bentuk berupaya untuk mencapai keberhasilan?

Banyak sekali orang yang berhasil hari ini itu mengawali karirnya dengan perasaan terhina. Seperti menara eifel yang dibangun oleh seorang yang di tolak masuk sekolah arsitektur. Orang-orang yang menggunakan marahnya untuk membaik-kan dirinya, menjadi seseorang yang lebih. Karena sebetulnya salah satu cara yang paling baik untuk menjadi pribadi yang tidak bisa terluka adalah menjadi pribadi yang terlalu besar untuk di lukai. Kalau kita sakit hati itu pasti karena ukuran kita masih sesuai dengan yang menyakiti. Hanya orang yang kecil yang sakit di sakiti orang kecil, orang besar tidak. Berarti orang-orang yang sakit hati karena di sakiti temannya karena masih satu level, setelah dia naik kelas tidak lagi sakit. Maka gunakanlah perasaan-perasaan buruk termasuk marah untuk tumbuh sehingga perasaan marah itu menjadi sesuatu yang baik.


Ikan yang tenggelam berarti ikan yang mati, tapi ikan yang mati mudah di tangkap dan bisa di manfaatkan untuk dimakan. Bagaimana manusia yang tenggelam itu bisa mudah di temukan oleh orang yang membutuhkan dan di manfaatkan sehingga bisa bangkit kembali?.

Manfaat itu sebetulnya tidak pernah di tujukan bagi penggunaan orang. Manfaat itu adalah penggunaan kita bagi kebaikan orang lain. Ada fase muda dan dewasa, waktu muda kalau melihat orang, dia berpikir: “Dia bisa menguntungkan saya dalam bidang apa ya?”, berarti dia belum dewasa. Orang dewasa itu memikirkan kelebihan tetapi yang bisa di berikannya. Orang dewasa berpikir: “Saya bisa membantu dia dalam bidang apa ya?” atau “Apa yang bisa saya lakukan untuk dia ya ?”. Jadi cek kedewasaan kita dari sudut pandang kegunaan, selama kita mencari kegunaan untuk diri kita belum betul-betul matang. Setelah kita berusaha memikirkan cara supaya berguna bagi orang itu berarti kita sudah dewasa.


Kesimpulan

Ikan yang tenggelam adalah ikan yang sudah menyerah dan menolak berenang. Manusia yang tenggelam adalah orang yang menolak berupaya. Karena upaya itu formulanya adalah doa dan tindakan. Orang yang berhenti berdoa itu tenggelam, atau orang yang hanya berdoa tapi tidak bertindak juga akan tenggelam. Jadi upayakanlah selalu yang lebih, bukan menikmati keadaan yang bisa kita nikmati sekarang. 

Cara untuk membangun kesungguhan di dalam memajukan kebaikan di dalam berupaya ini kadang-kadang tidak kita ketehui, tidak kita kenali lagi. Karena banyak sekali orang waktu mau memulai usaha bersemangat sekali, tidak bisa tidur dengan ide, tetapi begitu berusaha beku dan tidak tau apa-apa. Jadi kalau kita di bantu oleh kehidupan dengan penderitaan, dengan rasa takut, dengan kekhawatiran, dengan keterdesakan, syukuri itu semua bukan sebagai hukuman tetapi sebagai perintah untuk memperbaiki diri untuk labih kuat. Ikan yang sudah mulai malas untuk berenang ketika di sentuh ekornya akan berenang lagi. Ikan yang sehat selalu berenang menentang arus, ikan yang sakit berenang ikut arus. Jadi meyakini hidup mengalir mengikuti yang turun itu ikan yang sakit. Ikan yang kuat mengalir menentang arus. Kalau semua orang tidak jujur dia kuat dan tidak meyakini ketidak jujuran. Ada orang yang berkata: “yang haram saja susah apalagi yang halal”, ini ibarat ikan sakit. Karena ikan yang sehat berkata: “Orang tidak jujur saja bisa kaya apalagi yang jujur” atau “Orang tidak baik saja bisa tinggi pangkatnya apalagi orang yang baik”. Jadi kalau begitu, jadilah ikan yang selalu bergerak, jadilah manusia yang selalu berupaya dan mengambil apapun yang terjadi, seperti aroma, sinar, apapun yang kita sentuh sebagai perintah untuk membaik-kan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”